Pages

Jumat, 20 November 2015

MAKALAH 2 Masalah Sosial Paedofil



Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah
Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil

Kelas  :  2-ID15
Tanggal Penyerahan Makalah : 10 November 2015
Tanggal Upload Makalah  :  20 November 2015

 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
39414928
Sahala Topan Romora



Program Sarjana Teknologi Industri


UNIVERSITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkatnyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Masalah Sosial Paedofil". Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.          
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dalam berbagai sudut pandang, mohon kritikan dan saran  yang membangun agar pembuatan makala untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.




Bekasi, 10 November 2015
Sahala Topan Romora

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................              i
PERNYATAAN......................................................................................................................             ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................                iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................               iv
BAB I      PENDAHULUAN...................................................................................................              1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................         1
1.2 Tujuan......................................................................................................................         1
1.3 Sasaran....................................................................................................................         1
BAB II    PERMASALAHAN...................................................................................................            2
2.1 Pengertian Paedofil...................................................................................................        2
2.2 Definisi Paedofil.......................................................................................................         2
            2.3 Contoh Kasus..........................................................................................................         3
2.1 Analisis Permasalahan.............................................................................................        4
1. Kekuatan (Strength).....................................................................................         4
2. Kelemahan (Weakness).................................................................................         4
3. Peluang (Oppurtunity)...................................................................................         4
4. Tantangan/Hambatan (Threats)...................................................................         4
BAB III   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................               5
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................        5
            3.2 Rekomendasi............................................................................................................        5
REFERENSI

BAB I

1.1 Latar Belakang
Kekerasan seksual meliputi mencolek, meraba,menyentuh hingga melontarkan kata-kata berorientasi seksual pada anak-anak. Ini diperparah dengan tindakan pencabulan, pemerkosaan, sodomi,dan sejenisnya. Salah satu bentuk kekerasan seksual pada anak adalah pedofilia, yaitu ketertarikan seksual dengan stimulus yang tidak biasayaitu pada anak-anak.

1.2  Tujuan
          Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk mengetahui faktor-faktor dan penyebab terjadinya kasus pedofil dan mengetahui dampak yang ditimbulkan serta kerugian yang terjadi akibat pedofil.

1.3 Sasaran
          Sasaran dalam penyusunan makalah ini adalah orang tua, sebagaimana orang tua yang paling dekat dengan anak dapat memberikan masukan agar anak-anak tidak mudah untuk akrab dengan orang yang baru dikenalnya.

BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Pengertian Paedofil
Paedofilia adalah penyakit yang termasuk dalam kategori Sadomasokisme,yaitu suatu kecenderungan terhadap aktivitas seksual yang meliputi pengikatan atau menimbulkan rasasakit atau penghinaan. Pedofilia dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, antara lain pedofilia yang menetap, pedofilia yang sifatnya regresi, pedofiliaseks lawan jenis, pedofilia sesama jenis,dan pedofilia wanita. Sebagian pedofilmenderita karena adanya dorongan pemenuhan kebutuhan berhubungan seksual dengan anak dibawah umur. Jika dorongan tidak dipenuhi maka akanmenyebabkan distress atau masalah interpersonal, dan jika dipenuhi akan membahayakan orang lain dan dirinyasendiri karena melanggar hukum.

2.2 Definisi Paedofil
Pedofilia adalah kelainan seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls seksual yangmelibatkan anak di bawah umur. Orang dengan pedofilia umurnya harus di atas 16 tahun,sedangkan anak-anak yang menjadi korban berumur 13 tahun atau lebih muda (anak pre-pubertas). Dikatakan pedofilia jika seseorang memiliki kecenderungan impuls seks terhadapanak dan fantasi maupun kelainan seks tersebut mengganggu si anakDi antara kasus parafilia yang dikenali, pedofilia adalah jauh lebih sering dibandingkandengan yang lainnya. pedofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki, tetapi tidak ada informasi yangpasti tentang prevalensinya. Adanya prostitusi terhadap anak-anak di beberapa negara danmaraknya penjualan materi-materi pornografi tentang anak-anak, menunjukkan bahwa tingkatketertarikan seksual terhadap anak tidak jarang. Meskipun demikian, pedofilia sebagai salahsatu bentuk perilaku seksual diperkirakan tidak secara umum terjadi.Penyebab dari pedofilia belum diketahui secara pasti. Namun pedofilia seringkalimenandakan ketidakmampuan berhubungan dengan sesama dewasa atau adanya ketakutanwanita untuk menjalin hubungan dengan sesama dewasa. Jadi bisa dikatakan sebagai suatukompensasi dari penyaluran nafsu seksual yang tidak dapat disalurkan pada orang dewasa.Kebanyakan penderita pedofilia menjadi korban pelecehan seksual pada masa kanak-kanak

2.3 Contoh Kasus
Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Sutarman, mengatakan sampai hari ini belum menerima informasi resmi dari Interpol mengenai sepak terjang William James Vahey, tersangka tindak kejahatan seks anak-anak di sembilan negara. William, yang dikabarkan FBI sudah bunuh diri Maret lalu, diketahui pernah menjadi guru di Jakarta International School (JIS) Jakarta selama 1992-2002.

Menurut Sutarman, dengan adanya penjahat seks anak-anak yang berhasil menyusup, ini menjadi bahan evaluasi bagi Polri terkait pengawasan orang asing di Indonesia.

"Kami harus mengawasi semuanya ya, termasuk imigran-imigran yang ada di Indonesia, ini bagian kita, tugas kita bersama mengawasi mereka," kata Sutarman di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 24 April 2014.

Menurut Sutarman, polisi memang sulit mengawasi hingga ke dalam sekolah, baik sekolah internasional maupun sekolah biasa. Sebab, pengawasan siswa merupakan kewenangan masing-masing sekolah.

"Polri tidak bisa masuk ke sekolah-sekolah. Kita mengawasi dari luar, tapi kalau itu ada tindak pidana di dalam sekolah di wilayah Indonesia, Polri bisa masuk, di manapun kita masuk," lanjutnya.

Kasus phedofilia di JIS ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan warga negara asing di Indonesia. Sebelumnya, di Bali kasus pedofil yang dilakukan warga Australia pernah terungkap.

"Dia lari ke Australia kemudian diserahkan ke Indonesia. Itu luar biasa juga, karena kerjasama baik kita kepolisian Indonesia dengan kepolisian Australian federation. Dia (pelaku) melakukan (pencabulan anak) di Indonesia, lari ke Australia kemudian diserahkan ke Indonesia, diadili di Indonesia


2.4 Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan Masalah Sosial Paedofil dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
a.       Mendapatkan kepuasan sendiri
b.      Memenuhi birahi dan nafsu seksual
c.       Kurangnya perhatian anak dari orang tua hingga pelaku mempunyai kesempatan
d.      Kasih sayang yang berlebihan kepada anak kecil yang disukainya

2.      Kelemahan (Weakness)
a.       Pelaku menjadi kecanduan
b.      Anak menjadi trauma dan was-was bila bertemu orang baru
c.       Anak mudah di berikan iming-iming palsu
d.      Pelaku tidak mempunyai wawasan yang luas terhadap masa depan

3.      Peluang (Opportunity)
a.       Hukuman yang berat dan kebiri
b.      Tidak akan di terima oleh masyarakat di tempat tinggalnya
c.       Warga akan was-was terhadap pelaku
d.      Adanya undang-undang baru tentang perlindungan anak

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.     Memberikan trauma berkepanjangan pada korban
b.    Membuat nama keluarga bahkan pelaku sendiri menjadi buruk di mata masyarakat
 c.  Membuat jiwa sikologis korban menjadi terganggu
 d.  Ditangkap oleh polisi dan di pidanakan

BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan
Paedofil adalah suatu kecenderungan seks terhadap anak dibawah umur dan pelakunya pada umur rata-rata 40+ tahun. Peadofil berdampak buruk bagi pelaku maupun korban, banyak hal negatif yang diterima khusus nya untuk korban, karena korban masih dibawah umur. Keimpulan yang didapatkan dalam penulisan makalah ini adalah :
a)      Perlu adanya peningkatan kualitas maupun kwantitas perhatian orang tua terhadap anak.
b)      Perlu adanya upaya peningkatan pemahaman pola kembang anak bagi orang tua.
c)      Perlu adanya komunikasi intens antara pihak sekolah dan orang tua.
d)     Perlunya upaya pengawasan terhadap media yang melakukan ekploetasi anak di dunia hiburan.
e)      Perlu adanya dukungan materil maupun imateril untuk peningkatan kualitas pendidik.
f)       Perlu adanya tempat bermain sebagai ruang publik ramah anak yang aman dan menyenangkan.

3.2 Rekomendasi
            Pada penulisan makalah ini saya memberikan rekomendasi beberapa untuk mencegah/mengatasi  prilaku peadofil agar tidak terulang sebagai berikut :
a)      Memberikan beberapa kegiatan-kegiatan positif
b)      Memberikan sosialisasi bahaya peadofil
c)      Keluarga memberikan perhatian lebih untuk anak
d)     Pihak sekolah memberikan pendidikan semaksimal mungkin tentang norma-norma

 
Referensi
1.      Lester, Patrick, Parenting A-Z, jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2005
2.      http://nasional.news.viva.co.id/news/read/499266-kasus-paedofil--polisi-perketat-pengawasan-warga-asing
3.      https://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia