Sahala Topan Romora
39414928
Wawasan Nusantara dan Geopolitik di Indonesia
Secara
etimologis, Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang berarti
pandangan atau tinjauan. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat. Jadi, wawasan artinya cara pandang, cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua dan dua samudra.
Selanjutnya wawasan nusantara dalam konteks geo politik Indonesia yang bernilai
strategis dengan terus membangun sinegri kekuatan bangsa hendaknya
mempertimbangkan dinamika perkembangan global yang dapat menggerus rasa
nasionalisme serta mendangkalkan rasa cinta tanah air Indonesia. Untuk itu
perlu memahami teori-teori geo politik dan paham kekuasaan.
Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi
dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Dengan demikian geografi
bersangkut-paut dengan interelasi antara manusia dengan lingkungan tempat
hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau
pemerintahan. pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik
adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada peraturan politik internasional. Geopolitik
mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup
lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4
unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan
timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia
adalah "untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial" Tujuan ke dalam adalah mewujudkan
kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan
nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Wilayah Indonesia yang
sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah kelemahan yang
dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan
dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki banyak
pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak
hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat
Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang
lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain.
Krisis nilai tukar yang dialami oleh bangsa
Indonesia pada periode Juni 1998, telah membawa
akibat yang sungguh diluar perkiraan siapapun, bahkan tak pula prediksi
para ahli. Krisis tersebut, pada kisah lanjutannya berkembang dan meluas
mencapai krisis multidimensional; ekonomi, politik, sosial, budaya dan kemudian
: identitas bangsa. Kemudian krisis ekonomi tersebut ditandai
kesulitan memperoleh bahan pokok dan kesempatan kerja (sebagai akibat banyaknya
perusahaan yang harus gulung tikar dikarenakan krisis hutang akibat depresiasi
rupiah yang amat tajam dan mendadak), yang kemudian menjadi pemicu timbulnya
gerakan mahasiswa yang muncul bagaikan ribuan semut.. Gerakan mahasiswa itu,
kemudian menciptakan kesadaran kolektif komponen bangsa yang lain, untuk
menyadari bahwa upaya mengatasi krisis ekonomi, haruslah diawali dengan
reformasi di dalam bidang politik.
Kasus Sipadan dan
Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa
Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan yang dihadapi bangsa
Indonesia semakin hari semakin berat, maka penerapan dan pemahaman konsep
wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak perlu ditanamkan kembali
dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Euforia reformasi telah
menghilangkan arah dalam pembangunan yang merata dan adil, karena hilangnya
arah visional pembangunan bangsa. Era desentralisasi dan globalisasi saat ini,
menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia, untuk terus bertahan dan
menjaga keutuhannya.Tantangan globalisai yang semakin besar akan merusak
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Apabila tidak memiliki arah
pandangan hidup yang kuat. Pemahaman yang kuat tentang konsep wawasan nusantara
dapat menjadi banteng dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sebagai
wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang terdiri dari
daratan, laut, dan udara di atasnya dipandang sebagai aspek penting dalam
Wawasan Nasional dan Geopolitik Indonesia. Wawasan nusantara bangsa Indonesia
didasarkan pada keadaan lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi
wawasan nusantara. Jadi, wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori
geopolitik bangsa Indonesia. Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang
terhadap prinsip-prinsip kebangsaan dan tanah airnya masing-masing yang
kemudian disebut sebagai wawasan kebangsaan. Sehingga dengan berpedoman kepada
cara pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsan itu, maka bangsa tersebut
memiliki sikap dan jati diri sesuai dengan nilai-nilai dasar yang dianutnya.
Untuk
tercapainya keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara kita perlu
mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara serta
hubungan warga negara dengan negara, sehingga kita memiliki kesadaran sebagai
warga Negara Indonesia. Selain itu untuk terwujudnya keberhasilan dari
implementasi ini diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal
dan terarah. Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar
sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan pendekatan
/sosialisasi/ pemasyarakatan dengan program yang teratur guna mewujudkan
Ketahanan Nasional.
Daftar
Putsaka