Pages

Senin, 25 Mei 2015

Ketahanan Nasional




MENTAL REMAJA YANG DIRUSAK NARKOBA

Narkoba sudah menjadi istilah popular di masyarakat, namun masih sedikit yang memahami arti narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan aktif lainnya. Dalam arti luas, adalah obat, bahan atau zat. Bila zat ini masuk dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut), atau di hirup maupun melalui alat suntik akan berpengaruh pada kerja otak atau susunan saraf pusat.
Dilihat dari segi penggunaannya, narkoba dibedakan menjadi 2 golongan. Yakni pengguna narkoba ‘jalanan’ (ilegal) dan penggunaan narkoba legal dalam dunia medis yang disalahgunakan. Dari penggolongan jenisnya, narkoba di bedakan menjadi 3 golongan besar yakni narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya. Ketiga jenis narkoba tersbut juga sering disebut dengan napza.
Data dan fakta menunjukkan persentase tertinggi penguna narkoba adalah anak-anak sekolah dan anak-anak remaja. Sedangkan lokasi tempat mereka ‘menikmati’ barang haram tersebut umumnya di kos-kosan, club-club malam, diskotik dsbnya. Mereka dijadikan sasaran empuk oleh para pengedar untuk mengeruk keuntungan dari penjualan barang haram tersebut. Tidak pada mereka saja, kalau kita menonton berita di tv banyak contoh kasus artis-artis yang terlibat dengan penggunaan narkoba. Bahkan ada yang tertangkap sampai 2 kali dalam kasus yang sama. Ini menunjukkan cengkeraman narkoba yang sangat hebat pada seseorang sehingga sulit untuk melepaskannya.
Sebanyak 18 remaja tertangkap tangan oleh petugas Polres Bogor Kota, Jawa Barat, saat melakukan pesta narkoba di salah satu rumah di wilayah tersebut. "Dari 18 remaja yang kita amankan, 13 orang kita lakukan penahanan karena dari hasil tes urine positif, sisanya negatif," kata Kapolres Bogor AKBP Baktiar Ujang Purnama, dalam ekspose di Mapolres Bogor Kota, Kapolres menuturkan, dari 13 tersangka yang ditahan, dua di antaranya perempuan dan satu orang lainnya diketahui masih berstatus pelajar di salah satu SMP di Kota Bogor. Dijelaskannya, penangkapan para pemakai dan pengedar narkoba tersebut berlangsung disejumlah lokasi yang berbeda. Dalam penangkapan itu, petugas juga menemukan barang bukti ganja dan sabu dengan jumlah kecil karena sudah digunakan dalam pesta narkoba tersebut. "Kami masih melakukan pengembangan untuk menyelediki asal barang-barang ini diperoleh," ucap Kapolres.
Korban Narkoba kini bukan lagi dominan orang berduit atau artis, tetapi sudah menjamah hampir seluruh lapisan masyarakat. Terutama anak-anak usia sekolah antara 14 – 18 tahun merupakan usia rawan mencicip narkoba. Narkoba bisa datang dengan cara sangat halus, melalui rayuan pemasaran yang dekat dengan nilai kebanggaan yang ada pada golongan muda. Agen-agen pemasaranny telah membangun jaringan luas dan bersifat terputus, yaitu antar satu bandar dengan bandar lain terkadang tidak saling mengenal. Berbagai geng yang kini mulai merambah kota-kota kecil, nampaknya potensial merupakan kelompok user narkoba, sebab mereka juga potensial menggunakan rokok dan minuman alkohol.
Orientasi yang merusak merupakan dorongan untuk melakukan kegiatan kekerasan dan kriminal. Terlebih bila geng-geng tersebut diorganisasi oleh otak kriminal yang ber-intensi bisnis kriminal, maka potensi merusaknya melebihi kelompok atau orang yang melakukan tindak kriminal sekedar untuk makan. Sistem pendidikan kita, yang lebih berorientasi membangun masyarakat berbasis industri-kapitalis, harus dilengkapi dengan kurikulum yang berbasis etika moral memperkuat karakter bangsa.