Pages

Sabtu, 12 November 2016

Softskill Tugas Besar

PROPOSAL METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DAN PENINGKATAN MUTU PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN KAIZEN
PADA UMKM PRODUK KERUPUK MAWAR
 








Oleh :
1.    Dosroha Habeahan                 / 33414258
2.    Fernando Tumangor               / 34414183
3.    Michael Olisa                         / 36414631
4.    Rizky Pebriyansyah                / 39414710
5.    Sahala Topan Romora            / 39414928




JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DAN PENINGKATAN MUTU PRODUK DENGAN MENGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN KAIZEN PADA UMKM KERUPUK MAWAR


        PROPOSAL TUGAS METODE PENELITIAN


Sebagai Salah Satu Syarat Penilaian Mata Kuliah Metode Penelitian Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma


Oleh:
Dosroha Habeahan (30414719), Fernando Tumangor (32414696), Michael Olisa (35414208), Rizky Pebriyansyah (36414602), Sahala Topan Romora (37414728)





Disetujui,

Bekasi, November 2016








Irwan Santoso

Dosen Pengajar Mata Kuliah Metode Penelitian




BAB I
PENDAHULUAN

  1. JUDUL
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PADA PRODUK DAN PENINGKATAN MUTU PRODUK DENGAN MENGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN KAIZEN PADA UMKM KERUPUK MAWAR
  1. PERSONALIA
2.1  PELAKSANA     : KELOMPOK 6
Dosroha Habeahan (30414719), Fernando Tumangor (32414696), Michael Olisa (36414631), Rizky Pebriyansyah (39414710), Sahala Topan Romora (39414928).
Mahasiswa semester V pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
2.2  PEMBIMBING   : Irwan Santoso
Dosen Pengajar Mata Kuliah Metode Penelitian

 III.            Permasalahan
Sekitar 95% dari total unit usaha di dunia merupakan SMEs (Small and Medium Enterprises) atau UMKM, yang menyediakan lapangan kerja bagi 60% dari total tenaga kerja, dan memberikan kontribusi terhadap hampir 50% Gross Domestic Product (GDP). UMKM hampir menguasai lebih dari 90% dari total unit usaha di sejumlah negara, baik negara maju maupun negara berkembang.

Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan di Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang. Peran UMKM di Indonesia sebagaimana halnya di negara-negara lain, yaitu sebagai tulang punggung perekonomian nasional
Hal ini dikarenakan sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern. UMKM yang sedang berkembang dipasaran adalah Kerupuk mawar. Kerupuk mawar merupakan salah satu jenis kerupuk yang sangat cocok dimakan sebagai lauk pelengkap saat memakan nasi. Selain rasanya yang enak dan gurih. Rasa kerupuk mawar ini memiliki beberapa nama sebutan tersendiri seperti kerupuk uyel karena bentuknya keriting. Ada juga yang menyebutnya kerupuk blek, karena biasa dijual didalam wadah kaleng seng..
Pemilik dan pengembang UMKM perlu mengetahui berapa banyak pengembalian produk krupuk mawar yang tidak habis setiap 1 kaleng selama penjualan yang mereka peroleh selama satu hari, perbulan ataupun pertahunnya untuk mengetahui keuntungan yang didapat dalam penjualan,
Kerusakan produk krupuk mawar terjadi karena adanya faktor-faktor dan penyebabnya. Pemilik dan pengembang UMKM perlu memperoleh data yang berkesinambungan dan valid yang berfungsi sebagai acuan seberapa banyak produk yang rusak tidak laku dan akhirnya kembali ke UMKM. Faktor penyebab kerusakana di peroleh dari dari hasil penjualan dan data pengembalian, sehingga produksi tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan peluang usaha baru sehingga bisa memasarkan kedaerah-daerah lainnya atau membuat cabang baru.
Perkembangan yang semakin ketat dan pesat tersebut, maka diperlukan adanya penelitian bagi mahasiswa untuk mengetahui dan menerapkan ilmu yang didapat sebagai acuan untuk menganalisa secara langsung kelapangan. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam penelitian juga dapat membantu pemilik UMKM tersebut untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan produk yang lebih baik lagi supaya dapat bersaing di pasaran.


 IV.            Rumusan Permasalahan
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengurangi kerusakan-kerusakan pada produk sehingga mencapai keuntungan maksimum penjualan produk dan meningkatkan mutu pada UMKM kerupuk mawar dengan menggunakan metode pemrograman kaizen.

    V.            Pembatasan Masalah
Penelitian dan pengambilan data hanya di UMKM kerupuk mawar  yang berlokasi di JL Nurul Iman RT 06 RW 01 Kelurahan Jakasampurna Bekasi Barat . Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan menganalisa banyaknya penjualan dan biaya proses produksi. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober – November 2016.

 VI.            Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengidentifikasi banyaknya penjualan Kerupuk mawar selama satu bulan.
2.      Mencari pengembangan yang harus dilakukan terhadap produk untuk meningkatkan konsumen.
3.      Melakukan analisa terhadap faktor penyebab kerusakan pada penjualan produksi
4.      Mengetahui kesimpulan yang diperoleh dari hasil penerapan metode pemrograman Kaizen.

VII.            Kegunaan Penelitian
Kegunaan Penelitian secara umum adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menerapkan hasil studi dan perbandingan antara teori yang diterima dan dipelajari dengan realitas lingkungan kerja bisnis.
2.      Diharapkan Laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca yang ingin mengetahui tentang keuntungan dan minimisasi biaya produksi.
3.      Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan bagi UMKM kerupuk mawar.


BAB II
LANDASAN TEORI

  1. TINJAUAN PUSTAKA
8.1              Pengertian Kaizen
KAIZEN berasal dari bahasa Jepang yang artinya ‘penyempurnaan’ atau ‘perbaikan’ berkesinambungan yang melibatkan semua orang, baik manajemen puncak, manajer maupun seluruh karyawan, karena kaizen adalah tanggungjawab setiap individu/orang. Strategi kaizen adalah konsep tunggal dalam Manajemen jepang yang paling penting, sebagai kunci sukses Jepang dalam persaingan.
Kaizen dibagi menjadi 3 segmen, tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan, yaitu :
1. Kaizen yang berorientasi pada Manajemen, memusatkan perhatiannya pada masalah logistik dan strategis yang terpenting dan memberikan momentum untuk mengejar kemajuan dan moral.
2. Kaizen yang berorientasi pada Kelompok, dilaksanakan oleh gugus kendali mutu, kelompok Jinshu Kansi/manajemen sukarela menggunakan alat statistik untuk memecahkan masalah, menganalisa, melaksanakan dan menetapkan standar/prosedur baru.
3. Kaizen yang berorientasi pada Individu, dimanifestasikan dalam bentuk saran, di mana seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras
8.2       Konsep dasar Kaizen menurut Masaki Imai
Konsep dasar Kaizen menurut Masaaki Imai sebagai berikut:
  1. Sistem Nilai Kaizen Sistem nilai pokok kaizen adalah perbaikan/penyempurnaan yang berkesinambungan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi. Unsur-unsur. Kaizen sendiri terangkum dalam payung Kaizen, yang terdiri atas:
1. Fokus pada pelanggan
2. Pengendalian kualitas terpadu (Total Quality Control)
3. Robotik
4. Gugus kendali kualitas
5. Sistem saran
6. Otomatisasi
7. Disiplin di tempat kerja
8. Pemeliharaan produktivitas terpadu (Total Productive Maintenance)
9. Kanban
10. Penyempurnaan kualitas
11. Tepat waktu (just in time)
12. Tanpa cacat (zero defect)
13. Aktivitas kelompok kecil
14. Hubungan kerjasama karyawan-manajemen
15. Pengembangan produk baru
B.        Peranan Manajemen Puncak
Manajemen puncak memegang peranan dan tanggungjawab untuk melakukan beberapa hal berikut :
1. Mengintroduksi kaizen sebagai strategi perusahaan
2. Memberikan dukungan dan pengarahan untuk kaizen dengan mengalokasikan    sumber daya
3. Menetapkan kebijakan kaizen dan sasaran fungsional silang
4. Merealisasikan sasaran kaizen melalui penyebarluasan kebijakan dan audit
5. Membuat sistem, prosedur, dan struktur yang membantu kaizen
C.        Peranan Manajemen Madya dan Staf Keterlibatan dan tanggungjawab manajer madya dan staf meliputi :
1. Menyebarluaskan dan mengimplementasikan sasaran kaizen sesuai pengarahan manajemen puncak melalui penyebarluasan kebijakan dan manajemen fungsional silang
2. Mempergunakan kaizen dalam kapabilitas fungsional 3. Menetapkan, memelihara, dan meningkatkan standar 4. Mengusahakan agar karyawan sadar kaizen melalui program latihan intensif
5. Membantu karyawan memperoleh ketrampilan dan alat pemecah masalah
D.        Peranan Supervisor Supervisor bertanggungjawab dalam:
1. Mempergunakan kaizen dalam peranan fungsional
2. Memformulasikan rencana untuk kaizen dan memberikan bimbingan kepada karyawan
3. Menyempurnakan komunikasi dengan karyawan dan mempertahankan moral tinggi
4. Mendukung aktivitas kelompok kecil (seperti gugus mutu) dan sistem saran individual
5. Mengintroduksi disiplin di tempat kerja 6. Memberikan saran kaizen
E.            Peranan Karyawan
Setiap karyawan memiliki tanggungjawab untuk:
1. Melibatkan diri dalam kaizen melalui sistem saran dan aktivitas kelompok kecil
2. Mempraktekkan disiplin di tempat kerja
3. Melibatkan diri dalam pengembangan diri yang terus menerus supaya menjadi pemecah masalah yang lebih baik
4. Meningkatkan ketrampilan dan keahlian kinerja pekerjaan dengan pendidikan silang
8.3       Alat-alat Implementasi Kaizen
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
A.    Kaizen Checklist
Kaizen merupakan perbaikan berkesinambungan atas orang, proses, prosedur, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas. Salah satu cara untuk mengidentifikasi masalah yang dapat menggambarkan peluang bagi perbaikan adalah menggunakan suatu daftar pemeriksaan (checklist) terhadap faktor-faktor yang besar kemungkinannya membutuhkan perbaikan. Faktor-faktor tersebut terdiri atas :
o Personil (tenaga kerja)
o Teknik kerja
o Metode kerja
o Prosedur kerja
o Waktu
o Fasilitas
o Peralatan
o Sistem
o Perangkat lunak (software)
o Alat-alat
o Material
o Layout pabrik
o Volume produksi
o Persediaan
o Paradigma (cara berpikir)
B.     Kaizen Five-step Plam
Rencana lima langkah ini merupakan pendekatan dalam implementasi kaizen yang digunakan perusahaan-perusahaan Jepang. Lima langkah ini sering pula disebut gerakan 5S yang merupakan inisial lima kata Jepang yang dimulai dari huruf S yaitu :
o Seiri
o Seiton
o Seiso
o Seiketsu
o Shitsuke
Budaya kaizen di sebuah perusahaan dapat tumbuh jika ditopang oleh kedua pilar tersebut. Dan kedua pilar tersebut dibangun di atas pondasi dengan materi yaitu masalah.
8.4       Konsep Berpiki Kaizen
            Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
·         Masalah adalah kumpulan sesuatu yang berharga dan orang bukan masalah. Yang benar, jadikan orang menjadi pemecah masalah. Kalau tidak mengalami kesulitan, “ide perbaikan” tidak akan muncul.
·         Bila ada kesalahan segera perbaiki. Pertanyakan cara kerja yang sekarang, lebih baik memikirkan cara untuk melaksanakan perbaikan dari pada mencari alasan mengapa tidak bisa. Hindarkan alasan-alasan/teori klasik.
·         Jangan mengandalkan uang untuk kaizen, lebih baik melakukan kaizen pekerjaan dulu dari pada peralatan. Dan yang terpenting, jangan menunggu sempurna, 50% OK, segera lakukan.
·         Lihat dengan mata kepala sendiri, cari penyebab sesungguhnya dengan jujur dengan menanyakan 5 kali mengapa-mengapa-mengapa-mengapa dan mengapa, sehingga akar permasalahan dapat diketahui dengan baik.
·         Kaizen itu tidak terbatas, karena ruang yang paling luas di dunia ini adalah ruang untuk membuat perbaikan. Dibanding ‘pengetahuan’ 1 orang masih lebih baik ‘ide’ 10 orang.
·         Dalam melakukan Kaizen, keselamatan dan kualitas jangan dilupakan.
8.5       Point penting Dalam Proses Penerapan Kaizen
            Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
1.       Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri) dalam istilah Jepang. Konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan mengurangi atau efsiensi biaya. Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan, Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan dan Muri diartikan sebagai mengurangi ketegangan.
2.       Gerakkan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) atau 5R. Seiri artinya membereskan tempat kerja. Seiton berarti menyimpan dengan teratur. Seiso berarti memelihara tempat kerja supaya tetap bersih. Seiketsu berarti kebersihan pribadi. Seiketsu berarti disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja. Di Indonesia 5S diterjemahkan menjadi 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.
3.       Konsep PDCA dalam kaizen. Setiap aktivitas usaha yang kita lakukan perlu dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang kita harapkan. Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) harus dilakukan terus menerus.
4.       Konsep 5W + 1H. Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan kaizen adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W + 1H (What, Who, Why, Where, When dan How).
8.6       Perancangan Sistem Kerja
            Perancangan Sistem kerja dilakukan untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang lebih baik dari sistem kerja yang sudah ada atau memilih satu sistem kerja dari beberapa cara-cara kerja yang baik, yang dibutuhkan dalam suatu sistem kerja.
Untuk dapat merancang sistem kerja yang baik, seorang perancang harus dapat menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang membentuk suatu sistem kerja. Secara kelompok besarnya suatu sistem kerja terdiri dari pekerja, bahan, mesin dan peralatan dan lingkungan.
Dalam perancangan sistem kerja inilah, prinsip-prinsip ekonomi gerakan diperlukan, karena disinilah dapat diperlihatkan seberapa besar pengaruh tata letak dan lingkungan kerja, disamping pengaruh dari manusia itu sendiri, terhadap keberhasilan dari suatu sistem kerja. Sedangkan studi gerakan merupakan pengetahuan dasar untuk dapat menganalisa gerakan-gerakan yang diperlukan dalam perancangan sistem kerja tersebut. Gerakan-gerakan yang dimaksud disini adalah gerakan-gerakan kerja yang memberikan hasil kerja yang optimal sesuai dengan lima patokan yang ada.


BAB III
METODOLOGI

  1. METODOLOGI PENELITIAN
 
























Kesimpulan dan saran
 
                                                                                                              
 




            Gambar 1. Bagan Metodologi Penelitian


Penjelasan Flowchart :
Metodologi penelitian merupakan cara atau rancangan dalam proses penyusunan ilmiah atau skripsi melalui beberapa tahapan secara sistematis. Secara garis besar, berikut penjabaran prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian seperti pada metodologi penelitian di atas:
1.             Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan meliputi studi pustaka dan studi lapangan. Studi pendahuluan ini mencari referensi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan metode pemrograman linear.
2.             Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan penelitian dilapangan dengan mengambil data dari hasil penjualan yang dilakukan oleh pemilik UMKM Kerupuk Mawar
3.             Pengumpulan Data
Tahapan dalam pengumpulan data yang dilakukan pada usaha mikro Kerupuk Mawar adalah pengamatan lapangan yang dilakukan secara langsung dengan pengumpulan data kualitatif pada saat penjualan.
4.             Data Sesuai
Melakukan pemilihan dan perhitungan terhadap data yang sudah terkumpul. Apabila data sesuai maka dapat dilakukan ke tahap selanjutnya, tetapi apabila data tidak sesuai maka dilakukan pengumpulan data kembali.
5.             Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan pada tahap ini yaitu menetapkan fungsi tujuan dan fungsi kendala. Penetapan fungsi tujuan yaitu untuk mengarahkan  analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah dan fungsi kendala yaitu mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut.
6.             Analisis
Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah di pengolahan data selanjutnya menganalisa untuk melihat dari hasil pengolahan data tersebut.



7.             Kesimpulan dan saran
Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari hasil yang sudah dilakukan pada langkah-langkah diatas. Kesimpulan dapat dijadikan pedoman atas penulisan penelitian, kemudian saran dapat dijadikan suatu usulan mengenai langkah yang harus dilakukan oleh pemilik UMKM kedepannya.


BAHAN PENUNJANG

  1. TATA LAKSANA
10.1          Waktu
Kegiatan penelitian akan dilakukan pada tanggal 1 November - 30 November 2016
10.2          Lokasi
Penelitian dilakukan pada pemilik dan pengembang UMKM Kerupuk Mawar yang berlokasi di Jl. Nurul Iman RT 06 RW 01 Kelurahan Jakasampurna Bekasi Barat

  1. RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No
Kegiatan
Oktober 2016                     November 2016
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu I
1.
Persiapan ke lapangan dan pengenalan kepada pemilik UMK Kerupuk Mawar
X



2.
Mempelajari gambaran umum kegiatan penjualan
X



3.
Wawancara dan konsultasi dengan pihak terkait
X
X
X
X
4.
Identifikasi masalah banyaknya pengembalian produk yang rusak dan peningkatan mutu produk.
X



5.
Melakukan pendalaman terhadap faktor-faktor penyebab permasalahan yang dipilih

X
X
X
6
Mengumpulkan data-data yang diperlukan

X
X
X
7.
Menyelesaikan tugas (mencari solusi)


X
X